Friday, August 3, 2012

Apa Keutaman Belajar Bahasa Arab?


Firman Allah swt dalam al-Quran,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS Yusuf: 2)

Bahasa Arab adalah bahasa al-quran sekaligus bahasa persatuan umat islam. Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami dua sumber utama agama ini, Al-quran dan Al-hadist. Tanpa mempelajari bahasa ini, seseorang tidak akan dapat memahami isi kedua sumber tersebut dengan pemahaman yang benar.  Seseorang akan jahil dan bodoh terhadap permasalahan agamanya jika ia jahil dan bodoh serta mengabaikan bahasa yang mulia ini , bahasa Arab. Bagaimana mungkin sesorang dapat memahami jika bahasanya saja tidak paham.

Maka tidaklah heran jika sekarang ini semakin banyak muncul pemikiran pemikiran menyimpang hingga aliran sesat. Ini disebabkan salah satunya adalah karena banyaknya golongan atau pun perseorangan yang berbicara islam padahal dia sendiri buta akan bahasa Arab, bahasa Alquran dan Hadist.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah. pernah berkata,
“Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konnsep Aristoteles. (Adz-Dzahabi , Siyaru A’lamin Nubala, 10/74)

Bahkan, dorongan untuk belajar bahasa arab bukan hanya khusus bagi orang-orang di luar negara Arab. Para salafush sholeh sangat mendorong manusia (bahkan untuk orang Arab itu sendiri) untuk mempelajari bahasa arab.

Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, “Pelajarilah bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.”

Umar radhiallahu ‘anhu juga mengingatkan para sahabatnya yang bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa Arab. Ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari, “Adapun setelah itu, pelajarilah Sunnah dan pelajarilah bahasa Arab, i’rablah al-Qur’an karena dia (al-Qur’an) dari bahasa Arab.”

Dari Hasan Al-Bashari, beliau pernah ditanya, “Apa pendapat Anda tentang suatu kaum yang belajar bahasa arab?” Maka beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang baik, karena mereka mempelajari agama nabi mereka.”

Dari as-Sya’bi, “Ilmu nahwu adalah bagaikan garam pada makanan, yang mana makanan pasti membutuhknanya.”

Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad berkata: “Tanda keimanan pada orang ‘ajam (non arab) adalah cintanya terhadap bahasa arab.”

Wallahu a’lam

No comments:

Post a Comment